Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2021

Keadaan

Hai, namaku Kiku. Aku hanyalah seseorang yang ingin hidup normal. Tapi ternyata memang banyak hal di dunia ini yang ada di luar kendaliku. Banyak sekali masalah yang datang tak kunjung selesai. Banyak sekali cobaan yang dialami. Orang-orang itu,, sebetulnya apa yang mereka permasalahkan dengan hidupku dan keluargaku. Padahal kami tak pernah sekalipun membenci mereka. Tapi mereka malah membuat kami menderita seperti ini. Mungkin mereka sedang tertawa saat ini. Hati kami betul-betul sakit. Bahkan pikiran dan fisik kami terkena imbasnya. Mereka menggunakan cara-cara kotor untuk membuat kami menderita. Cara yang tak bisa terlihat oleh orang biasa seperti kami. Aku selalu berusaha menjadi orang baik. Walau seseorang membenciku, aku tidak akan pernah sekalipun membencinya. Tapi kami perlu bertahan hidup. Kami tidak membenci, sama sekali tidak. Yang kami lakukan hanyalah memikirkan cara untuk bertahan hidup di situasi saat ini. Awalnya kami biarkan mereka begitu saja, dan kami hanya berdoa. T

Kendali

Beberapa hari yang lalu, ada pelajaran berharga. Selama ini aku tak menyadari, bahwa banyak orang di sekelilingku yang peduli dan tulus. Saat perasaanku sempat kacau dan pada akhirnya aku tak kuat menanggungnya sendiri, pada akhirnya aku butuh teman bicara untuk mendapatkan ketenangan. Dulu aku tak pernah menyadarinya, aku pikir semua kesedihan yang aku rasakan tak perlu kubagi dengan orang lain. Aku mengganggap itu tidak perlu, tidak akan ada gunanya jika aku ceritakan perasaanku saat sedang kacau. Tapi, ternyata aku salah. Sekarang aku paham bahwa tidak semua kesedihan itu harus disimpan sendiri. Terkadang, melampiaskan kesedihan itu justru membuatku lega, tanpa melihat apakah ada orang lain memberikan solusi atau tidak, tapi beban itu menjadi lebih ringan. Entah kenapa memang demikian. Dan lagi, ada beberapa pelajaran yang aku ambil dari orang-orang di sekitarku akhir-akhir ini. Memikirkan perkataan orang lain hanya akan membuatmu repot sendiri.  Setiap orang itu punya pikirannya ma

Home Sick

It's my third month in Semarang in this semester and I feel lonely. The next four days, is Eid Mubarak. But I haven't back home yet.  Sedang berada di fase di mana merasa kesepian dan sendiri. Banyak tugas menjadi tercecer, tidak karuan. Hampir saja lupa tujuanku kuliah. Beberapa hari lagi lebaran, dan aku masih terjebak dengan semua urusanku. Entah kenapa, rasanya selalu ingin menangis karena merasa sendiri. Padahal jarak pulang ke rumah hanya perjalanan dua jam, tapi sudah merasa sangat jauh dan rindu keluarga. Aku ingin pulang. Bisa di rumah untuksatu minggu saja akan sangat mengembalikan semangatku.  Dan lagi, mungkin karena akhir-akhir ini kehidupanku agak runyam. Lebih tepatnya, kehidupan keluargaku. Musibah yang tiada habisnya. Bukan, tapi cobaan yang tiada habisnya. Hampir putus asa dan menjalani kehidupan dengan membiarkan mengalir begitu saja. Dengan kata lain, benar-benar tidak ada motivasi hidup lebih baik. Sudah tidak ada keinginan membara seperti dulu. Seperti asa