Kendali

Beberapa hari yang lalu, ada pelajaran berharga. Selama ini aku tak menyadari, bahwa banyak orang di sekelilingku yang peduli dan tulus. Saat perasaanku sempat kacau dan pada akhirnya aku tak kuat menanggungnya sendiri, pada akhirnya aku butuh teman bicara untuk mendapatkan ketenangan. Dulu aku tak pernah menyadarinya, aku pikir semua kesedihan yang aku rasakan tak perlu kubagi dengan orang lain. Aku mengganggap itu tidak perlu, tidak akan ada gunanya jika aku ceritakan perasaanku saat sedang kacau. Tapi, ternyata aku salah. Sekarang aku paham bahwa tidak semua kesedihan itu harus disimpan sendiri. Terkadang, melampiaskan kesedihan itu justru membuatku lega, tanpa melihat apakah ada orang lain memberikan solusi atau tidak, tapi beban itu menjadi lebih ringan. Entah kenapa memang demikian. Dan lagi, ada beberapa pelajaran yang aku ambil dari orang-orang di sekitarku akhir-akhir ini.

Memikirkan perkataan orang lain hanya akan membuatmu repot sendiri. 

Setiap orang itu punya pikirannya masing-masing, beda kepala beda pemikiran. Kamu tidak bisa mengendalikan pikiran mereka, itu semua sudah berada di luar kendali kita. Jadi ya, kita tidak bisa memaksa setiap orang untuk menyukai kita. Jadi jangan terlalu pikirkan sesuatu yang memang tidak bisa kita kendalikan. 

Sebetulnya dari dulu aku sudah tahu tentang hal-hal itu, tapi kenyataan tidak semudah menjulurkan lidah. Sulit untuk menerapkannya. Tapi, alam selalu tahu cara mengingatkanku untuk berusaha menyadarinya. Melalui orang-orang di sekitarku, alam telah mengingatkanku. Setiap orang itu punya pemikiran, sifat dan wataknya masing-masing. Kamu pun juga begitu. 

It's really great to have friends like you all, my friends. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Iblis

The true me

Buyar