Iblis
Di desa itu, di persawahan yang
luas, setiap petani memiliki minotaur (banteng setengah manusia) yang
membantu mereka memanen padi. Persawahan itu dijaga ketat oleh seorang pria
gagah dengan wajah yang tegas. Tini dan kakaknya, Tina yang tersesat di
tengah-tengah sibuknya panen padi tersebut sangat ketakutan dengan adanya minotaur
yang dimiliki setiap petani. Di tengah ketakutan yang luar biasa, tiba-tiba
penjaga wilayah itu datang dan tampak curiga dengan kehadiran dua gadis itu.
Tini menjelaskan apa yang membuat mereka berada di persawahan itu dengan penuh
rasa takut. Penjaga yang setengah percaya itu mencoba mengerti apa yang
dibicarakan Tini. Tini yang ketakutan langsung meminta tolong kepada penjaga
untuk membantu mereka keluar dari persawahan itu. “Tolong, hiks… tolong kami…
kami takut. Kami sedang mencari rumah kami. Kumohon, tolonglah. Kami takut
dengan makhluk besar itu. Kami tidak bisa melewati mereka…hiks.” Tini memohon
sambil menangis. Penjaga akhirnya percaya dan membantu mereka keluar dari
persawahan itu. Di ujung batas wilayah persawahan itu, mereka berpapasan dengan
banteng yang mengamuk dan bersiap mengejar Tini dan Tina. Namun, sang penjaga
sawah melindungi dua gadis itu hingga akhirnya mereka berdua berhasil keluar
dari persawahan itu dengan selamat dan sisa air mata ketakutan mereka yang
masih mengalir. Mereka melambaikan tangan kepada sang penjaga sambil berlari
menjauh.
Hujan tiba-tiba datang di tengah
mereka berlari menemukan rumah mereka. Saat itu, di mendung yang sangat gelap,
mereka menemukan cahaya merah yang mengganggu. Tini meraih kotak yang dibawa oleh
Tina dan dengan penuh keyakinan, ia langsung mengulurkan tangannya tepat
mengarah pada cahaya merah itu. Keyakinan dan kepercayaan bahwa ia dapat
mengusir cahaya itu membuahkan hasil. Cahaya merah yang besar itu tiba tiba
berubah menjadi setitik cahaya biru tepat di atas telapak tangan Tini yang
kemudian ia masukkan ke dalam kotak cahaya biru yang diambilnya dari Tina.
Walaupun terkejut dengan apa yang baru saja terjadi, mereka tetap melanjutkan
perjalanan sambil berlari karena entah mengapa, Tini merasa ia dan kakaknya
harus segera kembali ke rumah dan menemui ayah mereka. Saat melewati beberapa
meter setelah mereka mengambil cahaya biru tadi, mereka kembali menemukan
cahaya merah besar, namun kali ini ada sedikit warna hitam di tengahnya. Sama
seperti sebelumnya, Tini mengulurkan tangannya dengan penuh keyakinan dan
berubahlah cahaya itu menjadi setitik cahaya biru. Kemudian ia masukkan lagi
cahaya itu ke dalam kotak. Dengan nafas terengah-engah, Tini menutup kotak
cahaya itu. Namun seketika, dengan sangat tiba-tiba, daun, rumput, pohon,
tanah, dan segala yang ada di sekitar mereka berubah menjadi terang dan
berwarna. Hujan berhenti dan langit berubah menjadi cerah dengan sedikit
gerimis yang masih tersisa. Namun anehnya, hal itu hanya terjadi di sekitar
mereka. Mereka tampak kebingungan dan berusaha mengerti apa yang terjadi.
Tiba-tiba, Tini merasakan sesuatu. Sesuatu yang sangat membuatnya bahagia.
Seketika itu juga, ia mengingat apa yang sebenarnya terjadi. Ini adalah
misinya. Semua yang telah ia lewati bersama kakaknya selama ini adalah bagian
dari misi yang harus dilakukan. Dua cahaya merah besar yang menghadang mereka
tadi adalah dua iblis yang kabur dan tersisa yang selama ini mereka cari. Kotak
yang mereka bawa, berisi iblis-iblis yang sudah mereka hilangkan dan berubah
menjadi cahaya biru kecil yang dapat mengembalikan keadaan alam di sekitar
mereka menjadi seperti semula. Indah dan damai. Sebelumnya, Tini selalu gagal
mengubah iblis menjadi cahaya biru. Kali ini, setelah sekian lama pencarian dan
setelah apa yang mereka alami, akhirnya ia berhasil melakukannya dan
mengembalikan dunianya seperti semula. Dengan tangis bahagia, kedua bersaudara
itu berlari menuju rumah menemui ayah mereka. Sepanjang mereka berlari, Tini
mengulurkan kotak cahaya biru di tangannya, dan seketika jalan yang mereka
lewati berubah menjadi cerah dan indah. Tini berkata dalam hati sambil menangis
bahagia “Ayah, akhirnya aku berhasil!! Aku berhasil, Ayahhh!!”. Hingga mereka
sampai di depan rumah mereka yang sudah berubah menjadi rumah yang sangat
indah. Mereka langsung mencari dan menemui ayah mereka dengan perasaan yang
sangat bahagia.
~~~~~~
Itulah cerita singkat dari mimpi di malam hariku.
~~~~~~
Komentar
Posting Komentar