Postingan

Iblis

Jadi, cerita ini adalah bagian dari mimpi selama aku tertidur. Jalan ceritanya cukup rapih, akhirnya kutulis menjadi sebuah cerita yang sangat pendek, walaupun di awal sedikit kabur :) Iblis Di desa itu, di persawahan yang luas, setiap petani memiliki minotaur (banteng setengah manusia) yang membantu mereka memanen padi. Persawahan itu dijaga ketat oleh seorang pria gagah dengan wajah yang tegas. Tini dan kakaknya, Tina yang tersesat di tengah-tengah sibuknya panen padi tersebut sangat ketakutan dengan adanya minotaur yang dimiliki setiap petani. Di tengah ketakutan yang luar biasa, tiba-tiba penjaga wilayah itu datang dan tampak curiga dengan kehadiran dua gadis itu. Tini menjelaskan apa yang membuat mereka berada di persawahan itu dengan penuh rasa takut. Penjaga yang setengah percaya itu mencoba mengerti apa yang dibicarakan Tini. Tini yang ketakutan langsung meminta tolong kepada penjaga untuk membantu mereka keluar dari persawahan itu. “Tolong, hiks… tolong kami… kami takut. Kami...

Lelah

Hari ini, aku bilang sama Allah sambil nangis: "Ya Allah, aku capek.... Capek banget.." Kata itu aja yang bisa menggambarkan perasaanku hari ini. Kayaknya ini udah di ujung banget, nggak kebendung lagi. Udah numpuk banget, akhirnya keluar juga air mata. Nggak tau juga apakah ini ujung, atau masih bakal ada emosi yang numpuk ke depannya. Aku itu rapuh, tapi tetep ditempa sama keadaan kayak gini. Bertahun-tahun lamanya, lebih dari tiga per empat usiaku saat ini. Bahkan sekarang malah lebih berat, mulai dari tiga tahun yang lalu. Bener-bener berat banget buat aku.  Start dari tiga tahun lalu itu, dan hari ini ada di titik capek banget sama keadaan. Lagi dan lagi, di saat kemarin-kemarin udah mulai membaik dan stabil, hari ini malah langsung dibalik lagi. Harus nerima apa yang Allah kasih buat aku saat ini, dalam bentuk apapun termasuk ujian-Nya. Yah, mungkin emang ini ujian yang harus aku hadapi. Walaupun rasanya berat banget, yakin aja kalau bakal berlalu. Bakal sembuh, entah ...

Curhat Dulu (Eps1)

Semester 9, titik yang tidak pernah aku bayangkan sebelumnya. Dulu, kupikir aku akan menyelesaikan pendidikan ini tepat di semester 8. Ternyata kenyataan berkata lain. Idealis di awal saat memikirkan topik tugas akhir malah menjadi bumerang. Pada akhirnya, tugas yang aku jalani ini berjalan sangat lambat karena banyaknya kekurangan dari diriku sendiri. Dari kemampuanku yang sangat minim itu, banyak masalah muncul. Tapi, sedikit demi sedikit solusi dari masalah yang kuhadapi muncul satu per satu. Semua itu berjalan sangat lambat karena masalah itu merembet ke berbagai hal di dalam diriku. Bingung hingga berakhir pada rasa malas. Satu bulan berlalu sangat cepat tapi progress tugasku sangat amat lambat. Walaupun memang ada masalah di luar tugas yang sedang menimpaku, tapi salahku adalah menjadikan masalah eksternal itu menjadi alasan kemalasanku dan melabeli diriku sendiri dengan sebutan lelah mental. Padahal semua hal yang terjadi atas emosi dalam diriku berada di bawah kendaliku. Entah ...

Buyar

Akhir-akhir ini, aku merasa pergantian waktu sangat cepat. Siang dan malam berganti dengan sangat amat cepat. Tiap pagi, pikiranku berkata "sepertinya matahari baru saja tenggelam, kenapa sudah menampakkan dirinya lagi?" Sedangkan setiap malam yang terlintas di kepalaku adalah "sepertinya matahari baru saja muncul, kenapa sudah menghilang lagi?" Bias seperti itu, kurasakan setiap hari akhir-akhir ini, hingga satu bulan,, ah bukan, bahkan satu tahun terasa begitu singkat. Aku benar-benar ingin segera menyelesaikan tugasku saat ini. Tapi rasanya waktu sangat mengekang. Seakan aku tidak bisa bergerak ke manapun. Kekangan yang sangat menyesakkan itu ditambah dengan tuntutan orang lain, bahkan tututan diri atas diriku sendiri. Ya, diriku sendiri juga lah yang membuatku sesak. Semua itu membuat pikiranku hilang arah, tak terkendali. Pikiranku sibuk kesana-kemari, tidak bisa fokus ke hal yang paling penting dan harus dipikirkan saat ini. Rasanya ingin berteriak sekencang-k...

Gratefulness

Dari sekian banyak manusia, aku didekatkan dengan orang-orang yang membuatku lebih bersyukur akan hidupku. Dari kecil terbiasa merasa hidupku adalah yang paling berat. Semakin hari dan semakin dewasa diriku, mengenal lebih banyak orang yang hidup mereka ternyata tidak lebih baik dariku. Yang tadinya kukira baik-baik saja, ternyata mereka pun merasa hidup mereka berat dan memang sedang tidak baik-baik saja. Semakin mengerti apa arti bersyukur. Hidupku masih jauh lebih baik dari mereka. Memang benar apa kata orang, tidak perlu membandingkan hidupmu dengan hidup orang lain. Tapi terkadang, melihat hidup orang lain itu perlu agar aku bisa lebih bersyukur dan sadar bahwa setiap orang punya lika-liku mereka masing-masing. Memang tidak bisa dibandingkan dan tidak perlu juga membandingkan masalah hidup. Yang perlu adalah menengok sedikit dan menyadari bahwa cobaan hidupku bukanlah satu-satunya yang ada di semesta ini. Semua orang punya cobaan hidup masing-masing.  Hari ini aku lebih bersyu...

Everything is Dinamic

January 9th 2023 ~~ I don't know what to do with my social skill. I'm in countryside right now and I'm really sick of it. There is a program caled KKN in my campus. The thing is, not with the local people, but I don't know what to do with my roomate and my team in this program. It's really hard for me to adapt in this team. Nothing wrong with this team. I'm the one who always overthink about anything. The fact that I naturally always being alone is something I can't deny. I don't know why, but it's hard for me to find at least just one person that really understand me. Someone that fit both with my personality and my thoughts.  February 5th 2023 ~~ Now, I realized that if I accept myself with all of my weaknesses I can adapt in everywhere I went. I just need time to adapt in new place. Sekarang, di minggu ke-5 ternyata bisa nyaman juga di tim ini. Harus disadari bahwa nggak semua hal yang kamu judge di awal itu adalah sesuatu yang mutlak. Nyatanya, s...

Manusia

Memang manusia itu banyak macamnya. Sejauh ini, di perjalanan umurku selama 22 tahun, banyak kutemui orang-orang yang "menarik" haha, bukan, maksudku agak menyebalkan. Katanya anak muda jaman sekarang punya pikiran kritis? open minded ? Noo, nggak semua. Malah aku menjumpai yang sebaliknya. Sebagian besar orang-orang yang kutemui semasa kuliah punya sifat yang tidak banyak kutemui sebelumnya di masa-masa sekolah. Ego setinggi langit, superior, dan yang paling menjengkelkan adalah ngeremehin orang lain yang dia/ mereka anggap lebih rendah darinya. Terutama di bidang akademik. Orang lain yang pengen belajar dan ngerasa nggak bisa malah dibilang goblok . Maaf kalau mungkin kata-kata itu terlalu kasar, tapi memang begitu faktanya. Mereka bahkan tertawa merendahkan, nggak malah ngajarin. Orang-orang kayak gitu nggak kutemuin cuma satu atau dua, tapi banyak di kalangan mahasiswa di sekitarku. Sibuk nyeloteh tentang pentingnya mental health tapi mereka sendiri malah ngejatuhin ment...